Halaman

Sabtu, 29 September 2012

Cerpen keluarga: Kehidupan YUYU (A Life Story)


Kehidupan YUYU (A Life Story)
            Pada zaman dahulu ada seorang wanita yang bernama Yuyu Yuhanah. Yuyu ditinggal ibunya ke rahmatullah semenjak usia 13 tahun. Ia mempunyai 2 adik perempuan dan 1 adik laki-laki. Ia merupakan anak pertama. Meskipun ibunya sudah tak ada, ia senantiasa mengasuh adik-adiknya. Rasa pahit dan kerja keras selalu menghiasi hidupnya. Suatu hari Yuyu bertemu seorang laki-laki yang sifatnya sangat bertolak belakang dengan Yuyu. Yuyu orangnya tegas, serius sedangkan laki-laki itu selalu bercanda. Laki-laki itu bernama Idris. Yuyu dan idris kemudian menikah, mereka memang pasangan yang sempurna karena selain sama pekerja kerja juga mereka memiliki kecerdasan yang tinggi baik dalam agama maupun dalam hal yang lain. Dan hasil dari pernikahan tersebut ada 9 anak, 8 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Sebenarnya ada 12 anak tapi karena keguguran dan meninggal ketika bayi jadi memiliki 9 anak.
            Setelah bekerja bertahun-tahun dengan usaha yang optimal, Yuyu dan Idris memiliki jongko yang lumayan besar. Keuntungan penjualan tersebut tidak dibelikan barnag-barang mewah tapi dibelikan sawah. Tak ayal, mereka memiliki berpetak-petak sawah. Didekat rumah Yuyu dan Idris dibangun sebuah mesjid. Idris senantiasa membangun bersama warga mesjid itu dan diberi nama Mesjid An-Nur. Dan karena sifat dermawan Yuyu dan Idris, mereka mewakafkan tanah untuk dibangun sekolah Mts.PERSIS. dibalik kesuksesan pasti ada orang yang tidak menyenangi. Ada beberapa orang yang syirik kepada mereka atas kekayaan yang dimiliki. Bahkan saudara-saudara Yuyu dan Idris pun syirik atas kekayaan yang dimiliki. Padahal itu adalah hasil kerja keras mereka berdua.
            Berbagai fitnah dan tuduhan sering mereka dapatkan. Mulai dari yang mengaku membangun mesjid orang lain yang sebenarnya oleh Idris, usaha yang selalu disaingi dengan cara yang tidak sehat, sampai menjelek-jelekan kebaikan yang dilakukan oleh mereka berdua. Beberapa tahun Yuyu dan Idris telah menjadi nenek dan kakek. Ke delapan anaknya telah menikah dan mendapatkan cucu yang banyak. Tapi anak bungsu Idris belum juga menikah.
Rumah yang sangat besar menjadi sepi hanya ditempati oleh Yuyu, Idris dan anak bungsunya. Yuyu sangat mencintai Idris, kisah cinta mereka selalu diceritakan kepada cucu-cucunya. Semakin umur bertambah Idris jadi memiliki penyakit stroke. Idris selalu ke dokter, semua putra-putrinya selalu menengok dan memberikan banyak buah-buahan. Sampai suatu hari ia meninggal pada tanggal 16 agustus. Yuyu menangis tersedu-sedu karena suami yang ia cintai telah meninggalkannya di dunia. Rumah semakin sepi. Tapi ada dua orang yang akan menghiasi rumah besar itu. Penghuni baru itu adalah Tiara cucu dari putrinya ke tujuh. tiara memutuskan tinggal bersama neneknya setelah lulus SD. Dan juga ada Adit cucunya dari putri ke delapan ingin tinggal di rumah Yuyu. Cuman Adit kelas 1 Mu’alimin (SMA) sedangkan tiara baru kelas 1 Tsanawiyah.
            Setelah tinggal bersama neneknya, tiara selalu membuat Yuyu marah dan jengkel. Tapi tiara terkadang menawarkan pijitannya dan Yuyu sering memuji keahlian tiara dalam memijit. Perdebatan antara Yuyu dan Tiara sering menghiasi rumah besar itu. Suatu hari, Adit membawa teman-temannya ke rumah. Tapi Yuyu merasa kesal karena teman-teman Adit tidak mengucapkan salam. Ketika Yuyu menasihati teman-temannya, ia terpeleset sampai tak sadarkan diri. Putri bungsunya dan Tiara merasa cemas dan membawa ke Rumah Sakit. Sudah 1 minggu Yuyu koma, putrid bungsunya tak menerima kejadian ini dan merasa kesal pada Adit. Adit kemudian di usir oleh putrid bungsu. Padahal Adit merasa bersalah juga dan ingin masih tinggal di rumah. 4 hari kemudian Yuyu sadar dan sehat kembali. Tiara dan putrid bungsu sangat senang. Mereka bertiga tinggal di rumah besar dengan rasa bahagia. Hari-hari dilewati dengan perasaan semangat.
            Tiara selalu menanyakan bahasa sunda dan selalu dijawab baik oleh Yuyu. Tiara kagum pada neneknya karena meskipun sudah nenek keriput tapi Yuyu sangat pintar. Setiap hari Yuyu selalu baca al-quran, menela’ah buku yang bermanfaat, sholat wajib tepat waktu, dan sholat sunah pun selalu dilakukannya. Tapi Tiara terkadang kesal jika bersama sholat dengan neneknya karena bacaan yang Yuyu ucapkan sering berulang-ulang, sholat pun jadi tambah lama. Suatu hari putrid bungsunya mendapat gajih dan mengajak Tiara dan Yuyu untuk makan-makan di Restoran. Hari itu, Yuyu menyatakan keinginannya makan-makan bersama lagi jika putri bungsunya mendapat gaij lagi. Keesokan harinya rumah sangat sepi. Hanya ada Yuyu dengan putrinya yang ke lima. Setelah mandi, Yuyu makan buah-buahan I ruang tengah dan putrinya mengambilkan makanan lain untuknya. Tapi setelah kembali ke ruang makan putrinya melihat Yuyu yang duduk di ruang makan dengan mata yang tertidur pulas. Ia kaget dan langsung membawa ke Rumah Sakit. Sudah satu minggu Yuyu di Rumah Sakit tapi ia tetap tidak sadarkan diri. Dokter telah menyerah dengan keadaan Yuyu. Dokter sendiri bingung jika di Rumah Sakit terus keadaan Yuyu sudah membaik, dan tinggal ridho Alloh agar Yuyu membuka matanya.
            Suatu hari di rumah, putri-putrinya memandikan ibunya sendiri. Yuyu membuka matanya semua senang melihatnya. Tapi itu hanya bertahan beberapa detik. Semua berharap akan keajaiban dari Alloh SWT. Pada hari Senin semua sibuk dengan pekerjaan, di Rumah hanya ada Tiara dan putrinya ke lima. Suasana menjadi hening dan sepi, hawa rumah pun menjadi aneh. Pada jam 14.00 putrinya memanggil Tiara. Ia menanyakan kepada Tiara mengapa wajah Yuyu menguning. Tiara langsung memegang tangan neneknya, ternyata seluruh badannya dingin dan bibirnya terlihat membiru. Ketika memeriksa denyut nadinya, Tiara kaget dan terus memeriksa denyut nadi seolah-olah tak percaya. Ia shok dan berbicara bahwa nenek telah meninggal. Putrinya menangis dan segera menelepon seluruh anak-anak yuyu. Tak lama, anak-anaknya datang putrid bungsunya menangis histeris. Dan subhanallah ketika Yuyu dimandikan wajahnya begitu bersinar dan tubuhnya sebelum dimandikan pun sudah bersih. Raut wajah yang seperti tenang membuat semua berharap bahwa Yuyu masuk ke surga. Itulah kisah Yuyu yang sampai akhir hayatnya meninggal dengan tenang.
THE END
Hikmah : Orang yang bekerja keras akan mendapatkan hasil yang baik, orang yang rajin akan ibadahnya akhir hayatnya akan terlihat tenang dan bersinar wajahnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar