MAKALAH
PENANAMAN TAUHID PADA ANAK
![]() |
Di susun oleh :
Irma Maesaroh
NIM 1136000065
Mata Kuliah Aqidah Tauhid
Dosen :
Drs.Mursidin
Sarbini,M.Ag
Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan ke hadirat Illahi robbi yang telah memberikan nikmat, karunia
dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penanaman
Tauhid Pada Anak”.
Terselesaikannya
makalah ini, tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat :
1.
Orang
tua penulis, dan
2.
Rekan
– rekan psikologi kelas 1 B tahun 2013.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, semua pihak dapat memberi saran serta kritikan
yang membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini selanjutnya.
Semoga makalah ini
bisa bermanfaat baik untuk penulis ataupun untuk pembaca makalah.
Bandung,
19 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
i
DAFTAR ISI......................................................................................................................
ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................
1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................
1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tauhid..........................................................................................
2
2.2 Pentingnya Tauhid.........................................................................................
2
2.3 Penanaman Tauhid Pada Anak......................................................................
3
2.4 Konsep-konsep Penanaman Tauhid Pada Anak.............................................
4
2.5 Manfaat Penanaman Tauhid Pada Anak........................................................
5
BAB III : PENUTUP
3.1 Simpulan
6
3.2
Saran................................................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Tauhid merupakan suatu pondasi awal dalam memilih agama Islam.
Karena, jika seseorang bertauhid kepada Allah maka disebut Islam. Tauhid sangat
penting dan memiliki keutamaan atau manfaat yang banyak. Tauhid diajarkan untuk
berbagai kalangan termasuk anak. Maka dari itu, orang tua harus mengutamakan
pendidikan tauhid pada Anak.
Pendidikan Anak bukan hanya pada saat dia dikandung, melainkan juga
sampai dia beranjak balita atau bahkan dewasa. Anak merupakan masa yang paling
penting dalam kehidupan manusia. Karena, Anak mampu menyerap apapun dalam
otaknya yang berkembang pesat. Apapun yang diajarkan oleh orang tua jika terus
dilakukan pasti disimpan ke dalam memori bawah sadarnya yang akan mempengaruhi
itu saat dia dewasa.
Pendidikan agama seperti yang berkaitan dengan tauhid semenjak Anak
akan menjadi akar dalam jiwanya. Tetapi, mendidik anak tidaklah mudah seperti
membalikkan kedua telapak tangan. Dengan rintangan zaman modern ini, berbagai
ancaman serta lingkungan yang kurang baik bisa saja mempengaruhi Anak. Keluarga
yang bisa disebut lembaga pendidikan Anak pertama, bisa saja terkalahkan oleh
lingkungan yang semakin kurang baik. Maka dari itu, penanaman tauhid memiliki
berbagai rintangan sendiri baik dalam aplikasinya maupun pengajaran konsepnya. Orang
tua berperan aktif serta harus benar-benar menginginkan Anaknya menjadi muslim
yang terbaik di mata Allah swt.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.
Apa
yang dimaksud dengan tauhid?
2.
Bagaimana
penanaman tauhid pada Anak?
3.
Bagaimana
konsep-konsep penanaman tauhid pada Anak?
4.
Apa
saja manfaat tauhid pada Anak?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui pengertian tauhid.
2.
Untuk
memahami penanaman tauhid pada Anak.
3.
Untuk
memahami konsep-konsep penanaman pada Anak.
4.
Untuk
memahami manfaat tauhid pada Anak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tauhid
Tauhid secara etimonologi berasal dari bahasa arab,
wahhada-yuwahhidu-tauhiidan artinya meninggalkan sesuatu atau keesaan. Secara
terminologi, tauhid adalah mengesakan Allah swt atau mengenyampingkan
penyembahan selain Allah. Sedangkan, ilmu tauhid artinya ilmu yang mempercayai
bahwa Allah swt itu esa menurut dalil-dalil dan hukum islam.
Dalam
ilmu tauhid terdapat 6 pembahasan yang tercakup dalam Hadits Riwayat Muslim :
Rasulullah
saw ditanya tentang iman, lalu beliau pun
menjawab;
أنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ.
Artinya: “Iman adalah engkau membenarkan dan meyakini Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan taqdir baik maupun buruk.”
أنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ.
Artinya: “Iman adalah engkau membenarkan dan meyakini Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan taqdir baik maupun buruk.”
2.2 Pentingnya
Tauhid
Tauhid merupakan awal kehidupan bagi
seorang muslim. Karena, dengan bertauhid maka orang tersebut benar-benar
meyakini adanya Allah swt serta berserah diri sepenuhnya pada Allah swt. Maka
dari itu, terdapat beberapa keuntungan bagi orang yang bertauhid kepada Allah :
1. Darah dan hartanya dilindungi
oleh Islam.
أُمِرتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَاسَ حَتىَّ يَشْهَدُوا أَن لاَ إِلهَ
إِلاَّ الله وَأَنَّ مُحَمّداً رَسُولُ الله، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤتُوا
الزَكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءُهُم وَأَمْوَالُهُمْ
إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلىَ اللهِ
“Aku diperintahkan untuk memerangi
sekalian manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi
selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat,
menunaikan zakat. Apabila mereka mengerjakan itu semua maka terlindung dariku
darah dan harta mereka kecuali dengan hak islam, dan perhitungan mereka di
sisi Allah Subhanahu Wa Ta’aala”.
Inti dari hadist
diatas adalah seseorang akan dilindungi nyawa dan
hartanya kecuali dengan alasan yang dibenarkan oleh Islam.
2. Selamat dari kekal di neraka
jahannam
{إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ
عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ}
(المائدة: 72)
“Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan
kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang
zalim itu seorang pun penolong”. (QS. 5:72).
3. Berkesempatan mendapatkan ampunan
atas seluruh dosanya.
{إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا
دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ } (النساء:48)
“Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”. (QS. 4:48)
4. Akan dimenangkan dari
musuh-musuhnya dan dijadikan berkuasa di dunia.
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلاً إِلَى قَوْمِهِمْ
فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا وَكَانَ
حَقّاً عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ} (الروم:47)
“Dan sesungguhnya kami telah
mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang
kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu kami
melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan kami selalu
berkewajiban menolong orang-orang yang beriman”. (QS. 30:47)
2.3 Penanaman Tauhid Pada Anak
Masa usia dini merupakan masa
keemasan (golden age) bagi perkembangan fisik dan intelektual karena
pada masa ini, otak pada anak sangat berkembang sehingga penting untuk diajari
berbagai hal mulai dari kemandirian, kreatif, imajinasi termasuk agama. Tetapi,
pembelajaran anak dengan orang dewasa tentunya berbeda dan butuh kesabaran
serta proses yang panjang untuk mengajarkan anak dengan baik.
Pendidikan sangat penting untuk
setiap kalangan termasuk anak-anak. Pada masa usia dini (anak) perlu diberi
pendidikan agama karena keyakinan agama yang sebenarnya akan mengakar dan
tersimpan dalam memorinya yang terdalam. Salah satu pendidikan agama yang
jarang sekali orang tua ajarkan tentang agama adalah tauhid. Ternyata, tauhid
yang sebegitu rumitnya pembahasan di kalangan dewasa bisa diajarkan kepada anak
yang masih belum dewasa dalam pemikirannya.
Tauhid sangat penting untuk
diajarkan karena jika kita bertauhid maka kita benar-benar meyakini Islam
sebagai agama kita bukan hanya sebagai keturunan dari silsilah orang tua. Tanpa
tauhid, seseorang akan terjerumus pada kemusyrikan seperti dalam Q.S An-Nisa
ayat 48 :
¨bÎ) ©!$# w ãÏÿøót br& x8uô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótur $tB tbrß y7Ï9ºs `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8Îô³ç «!$$Î/ Ïs)sù #utIøù$# $¸JøOÎ) $¸JÏàtã ÇÍÑÈ
48.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar.
Berikut
contoh dalam penanaman tauhid pada anak :
1.
Rasulullah Saw
memberikan contoh penanaman aqidah yang kokoh ketika beliau mengajari anak
paman beliau, Abdullah bin Abbas Ra dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Al-Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang hasan, Ibnu Abbas bercerita : “Pada
suatu hari aku pernah berboncengan di belakang Nabi (di atas kendaraan), beliau
berkata kepadaku: “Wahai anak, aku akan mengajari engkau beberapa kalimat:
Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan
dapati Allah di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Jika
engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah”. (http://muzakki.com)
2.
Luqman Al-Hakim
mengajarkan anaknya agar tidak menyekutukan Allah. Disebutkan kisahnya oleh
firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 3 yang mengatakan, “Dan (ingatlah)
ketika Luqman berkata kepada anaknya pada waktu ia memberi pelajaran kepadanya
: ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.’” Ibnu Katsir
juga telah mengatakan dalam kitab tafsirnya bahwa Luqman berpesan kepada
putranya sebagai orang yang paling disayanginya dan paling berhak mendapat
pemberian paling utama dari pengetahuannya. (http://muzakki.com)
2.4 Konsep-Konsep
Penanaman Tauhid Pada Anak
Setelah
dibahas tentang Rasulullah yang mengajarkan tauhid pada anak, sekarang tentang
konsep-konsep atau tips yaitu :
1.
Mendidik
dengan reward (hadiah).
2.
Menjadikan
anak lebih mencintai Allah dari pada dirinya sendiri.
3.
Tidak
ada yang perlu ditakuti kecuali Allah swt.
4.
Mengesakan
Allah dalam hal beribadah kepada-Nya.
5.
Pembinaan
akhlak dan perilaku serta dicontohkan oleh kedua orang tuanya.
6.
Mengajarkan
berdo’a sebelum melakukan aktifitas.
7.
Memperkenalkan
tokoh Islam dalam buku cerita.
8.
Apabila
anak melakukan kesalahan bantuk untuk memperbaiki kesalahannya bukan
mengecamnya.
9.
Membimbing
anak untuk senantiasa mensyukuri segala nikmat yang telah Allah swt berikan.
Konsep-konsep
tersebut dilakukan oleh para orang tua dengan cara yang lemah lembut dan
kedamaian. Orang tua senantiasa bersabar dalam melakukannya karena setiap anak
berbeda dalam memahami sesuatu. Selain itu, ajarkan dengan metode yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan anak tersebut. Orang tua harus berperan aktif dalam
penanaman metode tauhid pada anak dengan mencontohkan secara langsung. Karena,
pemikiran anak masih terbatas pada sesuatu yang nampak atau terlihat serta
logis.
2.5 Manfaat
Penanaman Tauhid Pada Anak
Tauhid
bisa disebut juga batasan seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Karena,
setiap kita melangkah akan mengingat apa yang telah kita yakini secara mutlak
di hati. Maka dari itu, dengan bertauhid yang ditanamkan dengan diajarkan pada
Anak akan berbuah manfaat saat Anak menjadi dewasa kelas. Berikut manfaatnya :
1.
Lebih
mengutamakan perintah Allah dan merasa Allah selalu ada di sampingnya.
2.
Beribadah
secara khusyuk dan terus bermuhasabah untuk menciptakan hati yang suci
dihadapan-Nya.
3.
Berakhlaqul
Karimah yaitu akhlak yang terpuji karena ketauhidan itu sudah mengakar pada
jiwanya.
4.
Mengimplementasikan
ketauhidannya dalam kehidupan sehari-hari dengan berinteraksi dengan masyarakat
serta melakukan hal-hal yang bermanfaat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Setelah pembahasan di Bab II telah dikemukakan maka penulis
mengambil simpulan sebagai berikut :
1.
Tauhid
adalah mengesakan Allah swt atau mengenyampingkan penyembahan selain Allah.
Sedangkan, ilmu tauhid artinya ilmu yang mempercayai bahwa Allah swt itu esa
menurut dalil-dalil dan hukum islam.
2.
Masa
usia dini merupakan masa keemasan (golden age) bagi perkembangan fisik
dan intelektual karena pada masa ini, otak pada anak sangat berkembang sehingga
penting untuk diajari berbagai hal mulai dari kemandirian, kreatif, imajinasi
termasuk agama. Berikut contoh dalam penanaman tauhid pada
anak : Rasulullah Saw memberikan contoh penanaman aqidah yang kokoh ketika
beliau mengajari anak paman beliau, Abdullah bin Abbas Ra dalam sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang hasan, Ibnu Abbas
bercerita : “Pada suatu hari aku pernah berboncengan di belakang Nabi (di
atas kendaraan), beliau berkata kepadaku: “Wahai anak, aku akan mengajari
engkau beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah
Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah
kepada Allah. Jika engkau meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah”. (http://muzakki.com)
3.
Konsep-konsep
penanaman tauhid pada Anak dilakukan dengan metode yang lemah lembut dan damai.
Berikut konsep-konsepnya :
a.
Mendidik
dengan reward (hadiah).
b.
Menjadikan
anak lebih mencintai Allah dari pada dirinya sendiri.
c.
Tidak
ada yang perlu ditakuti kecuali Allah swt.
d.
Mengesakan
Allah dalam hal beribadah kepada-Nya.
e.
Pembinaan
akhlak dan perilaku serta dicontohkan oleh kedua orang tuanya.
f.
Mengajarkan
berdo’a sebelum melakukan aktifitas.
g.
Memperkenalkan
tokoh Islam dalam buku cerita.
h.
Apabila
anak melakukan kesalahan bantuk untuk memperbaiki kesalahannya bukan
mengecamnya.
i.
Membimbing
anak untuk senantiasa mensyukuri segala nikmat yang telah Allah swt berikan.
4.
Maka
dari itu, dengan bertauhid yang ditanamkan dengan diajarkan pada Anak akan
berbuah manfaat saat Anak menjadi dewasa kelas. Berikut manfaatnya :
a.
Lebih
mengutamakan perintah Allah dan merasa Allah selalu ada di sampingnya.
b.
Beribadah
secara khusyuk dan terus bermuhasabah untuk menciptakan hati yang suci
dihadapan-Nya.
c.
Berakhlaqul
Karimah yaitu akhlak yang terpuji karena ketauhidan itu sudah mengakar pada
jiwanya.
d.
Mengimplementasikan
ketauhidannya dalam kehidupan sehari-hari dengan berinteraksi dengan masyarakat
serta melakukan hal-hal yang bermanfaat.
3.2 Saran
Sehubungan materi yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya maka terdapat
saran baik untuk penulisan maupun pembaca yaitu sebagai orang tua ataupun
sebagai orang yang akan menjadi orang tua senantiasa sadar akan pentingnya
penanaman tauhid pada Anak. Maka dari itu, kita sebagai muslim yang baik harus
menerapkan penanaman tauhid tersebut agar menciptakan generasi muslim yang
dapat bertanggung jawab baik pada agamanya maupun pada pribadi untuk
menciptakan muslim yang sangat berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://prismabelgina.wordpress.com/2011/01/21/implementasi-tauhid-dalam-kehidupan-sehari-hari/
2.
http://stail.ac.id/index.php/2013-01-28-08-12-21/jurnal/128-surah-al-fatihah-dalam-perspetif-pendidikan-anak-berbasis-tauhid
3.
http://quran.al-shia.org/id/lib/111.html
4.
http://muzakki.com/membina-keluarga/membina-keluarga/152-menanamkan-tauhid-pada-anak.html
5.
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail//allsub/590/login
6.
http://www.islamquest.net/id/archive/question/fa6895
7.
http://muslimsumbar.wordpress.com/2011/07/18/pengaruh-manfaat-tauhid/
8.
http://mendidikanakanak.blogspot.com/2013/01/tips-pendidikan-anak-usia-dini.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar