Halaman

Rabu, 11 Juni 2014

puisi : Sepi

SEPI
Daun bergugur di setiap musim, air mata mengalir
Sungguh, matahari tak datang atau belum kunjung datang
Sepi.. sepi.. kau tak ada, kata.. tanpa sepatah kata
Takdir.. ku ingin kau ada, menjemput sang matahari

Bawalah sang matahari pada hati yang sepi,
Tempatkanlah sang matahari pada tempat yang kosong
Suarakan sang matahari pada suara yang indah nan damai
Linangan air mata kasih, sepi sendirian
Tak ada sepasang kekasih, yang terlintas dalam kedamaian
Sucikah atau sementarakah kesepian datang
Bertubi-tubi ucapan... sepi selalu menjelang datang
Bertubi-tubi rasa sakit, sepi selalu hadir menjelang malam

Kapankah illahi Rabb, cinta suci datang
Kapankah illahi Rabb, cahaya indah datang
Kapankah illahi Rabb, malaikat duniaku datang
Ku menunggu itu Ya Rabb
Di tengah sepi meronta, memberontak, menyakitkan dan

Sepi sendiri..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar