Real Story (Cerita Asli) :
Sejak aku
mulai terbiasa dengan kebiasaan di kampung halamanku sendiri, aku mulai merasa
nyaman sekali. Tak terasa sudah dua tahun kami berpisah! Aku kira kehidupanku
akan menjadi lebih buruk ketika aku mengambil keputusan yang salah, ternyata
kehidupanku lebih baik dan meningkat. Keberadaanku disini juga aku sesali
sampai hari ini, tapi melihat ibuku yang begitu senang melihatku bertumbuh
dewasa semakin pupus rasa sesal itu.
Tahun yang lalu aku masih liburan
mengunjungi kerabat dekatku dan sahabatku. Tetapi sayangnya, aku tidak bertemu
Qieva yang kala itu sedang sibuk. Kesibukan kedua sahabatku selalu membuatku
jengkel dan muak! Karena mereka hubungan persahabatan ini mulai renggang.
Sudahlah, semua itu suratan takdir dan aku harus dengan ikhlas merelakan mereka
sibuk dengan dunia mereka sendiri yang jauh disana.
Aku ingat, kala itu aku
mengunjungi kampung halaman Anna dan Qieva. Dengan sikap egoku, Anna terpaksa
menjemputku ke rumah bibi untuk bertemu denganku.
“Kau lama
sekali menjemputku!” sahutku yang dari tadi menunggu
Tak lama aku
dan Anna pamitan dan segera ke rumah Anna. Rasanya capek sekali aku berjalan
sambil menggendong tas yang berat menurutku. Tetapi obrolan antara aku dan Anna
yang tak terputus itu memupuskan rasa capekku. Sesampainya, aku salam kepada
kedua orangtua Anna, aku dibawa ke kamarnya yang cukup sederhana. Jam 11.00
malam aku dan Anna masih mengobrol. Kami terlalu lama tidak bertemu sehingga
tak terasa malam sudah tiba! beberapa bulan ini, kami tumpahkan semua rasa
keluh kesah dalam tiga hari. Saat aku disana, terdapat banyak kejanggalan dalam
hati. “Ingin pulang” batinku selalu berkata demikian. Padahal, tahun lalu aku
kesini sangat betah dan selalu ingin ada disini. Mungkin karena suasana
perkotaan yang begitu ramai, cuaca panas dan waktu luang Anna yang sedikit
tetapi membela bolos rapat demi diriku. Aku memang tak tahu diri telah membuat
Anna bolos rapat. Tetapi aku kasihan pada Anna yang selalu sibuk dan tidak ada
waktu!
Setelah kejadian itu, hari demi
hari aku mulai berharap akan kedatangan mereka ke rumahku. Dari tahun ke tahun
selalu aku yang mengunjungi mereka! Tapi itu begitu sulit bagi mereka
mewujudkan harapanku. Sudah berapa kali aku meminta mereka untuk berkunjung,
tapi jawaban mereka selalu mengecewakan. Pernah suatu hari sikap mereka
membuatku menangis. Aku seperti sendirian yang merindukan Anna dan Qieva tapi
mereka seperti tak merindukanku sama sekali! Sahabat yang selama ini aku banggakan,
aku hargai dan aku sayangi sekarang renggang dan bahkan aku sendiri tak tahu
harus bagaimana. Janji yang mereka buat untuk selalu berkomunikasi seakan pupus
begitu saja. Aku tahu bahwa mereka memegang peran penting di sekolah yaitu Anna
sebagai sekretaris RG-UG dan Pia sebagai wakil ketua UG. Tetapi mereka
seolah-olah tidak perduli padaku yang selalu mengalami kesulitan dan selalu
meresa resah dan gelisah. Aku rindu dengan nasihat Qieva yang begitu
menentramkan jiwa ini, tapi itu tidak ada lagi! Seakan semua kenangan hanya
menjadi bingkai. Pernah aku berpikir mencari peganti mereka, tapi aku tak
menemukan sosok seperti Anna dan Qieva. Mereka terlalu istimewa bagiku. Aku
sering protes tentang kesibukan mereka, tapi sekarang aku mulai mengerti akan kesibukan
mereka berdua.
“Kapan liburan
kesini?” kiriman SMSku kepada Anna dan Qieva
“Maaf Ra, aku
ada kegiatan di sekolah sehingga tidak memungkinkan kesana” balas SMS Qieva
“Aku ada
kegiatan disekolah kemudian penerimaan siswa baru. Dan sepertinya tidak ada
waktu juga uangku lagi tipis” balas SMS Anna
Nafasku
semakin berat. Aku bosan dengan alasan mereka tentang masalah uang dan tak cukup waktu!
Entah sampai kapan mereka bebas dari kesibukan itu. Tetapi aku harap suatu saat
Anna dan Qieva bisa mengunjungi rumahku.
Aku tahu itu mustahil karena kami
telah berpisah terlalu lama, tetapi setidaknya aku berharap. Dan mungkin saja
harapanku terkabul… Mungkin tak ada yang tahu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar